Tupperware Berencana PHK Karyawannya
Tupperware Berencana PHK Karyawan karena Keuangan Buruk
Tupperware, perusahaan yang terkenal dengan produk plastiknya untuk keperluan rumah tangga, mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Kondisi keuangan perusahaan yang memburuk di tahun-tahun terakhir menyebabkan keputusan tersebut.
Menurut laporan dari CNN Business pada hari Selasa (11/4), perusahaan tersebut perlu mendapatkan tambahan dana agar bisa bertahan dalam kondisi saat ini. Salah satu cara untuk mendapatkan dana tambahan adalah dengan melakukan pemangkasan jumlah karyawan.
CEO Tupperware, Miguel Fernandez, mengatakan bahwa perusahaan juga sedang meninjau portofolio real estatnya untuk mencari potensi penghematan uang yang lebih besar. "Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," ujarnya.
Perusahaan yang sudah berjalan selama 77 tahun ini sedang menghadapi tantangan dalam mengikuti tuntutan zaman. Tupperware mencoba melepaskan citranya yang tenang dan mulai menarik pelanggan yang lebih muda dengan produk yang lebih baru dan lebih trendy.
Penyebab Tupperware Akan PHK Karyawan
Namun, menurut Analis Ritel sekaligus Direktur Pelaksana GlobalData Retail, Neil Saunders, beberapa masalah merugikan Tupperware belakangan ini. Penurunan penjualan dan produk yang dianggap 'kolot' adalah beberapa contohnya. "Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda," ungkapnya.
Saunders menambahkan bahwa Tupperware berada dalam posisi yang genting secara finansial karena perusahaan sedang berjuang untuk meningkatkan penjualan. Aset perusahaan juga cenderung kecil, sehingga perusahaan tidak memiliki banyak kapasitas untuk mengumpulkan uang. "Perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya," katanya.
Dalam menghadapi situasi yang sulit ini, Tupperware berencana untuk melakukan berbagai tindakan untuk memperbaiki kondisi keuangannya. Pemangkasan karyawan dan meninjau portofolio real estatnya adalah beberapa contohnya. Meskipun demikian, Tupperware tetap berharap dapat kembali bangkit dan mendapatkan kembali posisinya sebagai pemimpin pasar produk plastik untuk keperluan rumah tangga.