Tantrum Pada Anak dan Orang Dewasa, Pengertian dan Cara Mengatasinya

 Tantrum adalah sebuah perilaku yang seringkali ditunjukkan oleh anak-anak ketika mereka merasa frustasi atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Perilaku tantrum ditandai dengan menangis, merengek, marah, atau bahkan mengamuk. Namun, perilaku tantrum juga bisa ditunjukkan oleh orang dewasa dalam situasi yang sulit atau penuh tekanan.

ilustrasi_anak_tantrum
ilustrasi anak yang sedang tantrum

Perilaku tantrum pada anak seringkali dipicu oleh ketidakmampuan mereka untuk mengungkapkan emosi mereka secara verbal. Anak-anak yang belum memiliki keterampilan komunikasi yang cukup seringkali merasa kesulitan untuk mengekspresikan perasaan mereka dan memilih untuk menunjukkan perilaku tantrum sebagai bentuk pengungkapan emosi.

Namun, orang dewasa juga dapat mengalami perilaku tantrum ketika mereka tidak mampu mengatasi situasi yang sulit atau ketika mereka mengalami tekanan yang berlebihan. Sebagai contoh, seorang pekerja kantor yang merasa tertekan dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat mungkin merasa frustasi dan akhirnya menunjukkan perilaku tantrum.

Perilaku tantrum dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang. Anak-anak yang sering menunjukkan perilaku tantrum mungkin cenderung dihindari oleh teman-teman mereka atau tidak diundang ke acara-acara sosial. Orang dewasa yang menunjukkan perilaku tantrum dapat merusak hubungan interpersonal mereka dan berisiko kehilangan pekerjaan atau kesempatan lainnya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku tantrum pada anak dan orang dewasa. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk mengatasi perilaku tantrum. Orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka secara verbal. Anak-anak harus diajarkan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata dan tidak dengan perilaku tantrum.

2. Mengajarkan keterampilan sosial

Anak-anak yang memiliki keterampilan sosial yang baik cenderung lebih mampu mengatasi situasi yang sulit dan tidak menunjukkan perilaku tantrum. Orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk bersikap sopan dan menghormati orang lain.

3. Memberikan penghargaan

Memberikan penghargaan kepada anak-anak yang tidak menunjukkan perilaku tantrum adalah cara yang efektif untuk meningkatkan perilaku positif. Anak-anak akan merasa senang dan bangga ketika mereka menerima penghargaan dan cenderung untuk tidak menunjukkan perilaku tantrum lagi.

4. Menjaga kondisi fisik dan emosional yang sehat

Orang dewasa yang merasa frustasi atau tertekan mungkin cenderung menunjukkan perilaku tantrum. Untuk mengatasi hal ini, orang dewasa harus menjaga kondisi fisik dan emosional yang sehat. Olahraga, tidur yang cukup, dan mengkonsumsi makanan yang sehat dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.

5. Menetapkan batasan 

Menetapkan batasan pada perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima juga dapat membantu mengatasi perilaku tantrum. Anak-anak harus diberi tahu tentang perilaku yang diharapkan dari mereka dan konsekuensi dari perilaku yang tidak diinginkan.

6. Menghindari situasi yang memicu perilaku tantrum

Anak-anak yang menunjukkan perilaku tantrum mungkin lebih mudah dipicu oleh situasi tertentu. Orang tua harus menghindari situasi yang memicu perilaku tantrum dan mencari alternatif yang lebih baik.

7. Menerapkan teknik relaksasi

Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Orang dewasa yang merasa tertekan atau frustasi dapat mencoba teknik relaksasi untuk mengatasi perilaku tantrum.

Perilaku tantrum pada anak dan orang dewasa dapat mempengaruhi hubungan sosial mereka dan dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka. Namun, dengan cara-cara yang tepat, perilaku tantrum dapat diatasi dan dihindari. Mengajarkan keterampilan komunikasi dan sosial yang baik, memberikan penghargaan, menjaga kondisi fisik dan emosional yang sehat, menetapkan batasan, menghindari situasi yang memicu perilaku tantrum, dan menerapkan teknik relaksasi adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi perilaku tantrum.

Dalam kasus anak-anak, orang tua harus memahami bahwa perilaku tantrum adalah bagian dari perkembangan anak dan tidak selalu menjadi tanda masalah serius. Namun, jika perilaku tantrum terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli terkait untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

Dalam kasus orang dewasa, penting untuk mengatasi stres dan tekanan yang mungkin memicu perilaku tantrum. Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Jika perilaku tantrum terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Kesimpulannya, perilaku tantrum adalah sebuah perilaku yang seringkali ditunjukkan oleh anak-anak ketika mereka merasa frustasi atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan bisa juga ditunjukkan oleh orang dewasa dalam situasi yang sulit atau penuh tekanan. Mengajarkan keterampilan komunikasi dan sosial yang baik, memberikan penghargaan, menjaga kondisi fisik dan emosional yang sehat, menetapkan batasan, menghindari situasi yang memicu perilaku tantrum, dan menerapkan teknik relaksasi adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi perilaku tantrum.

Berita Berikutnya Berita Sebelumnya